Biru dan sendu masih bersamaku
mengiringi tiap satuan memori yang pernah nyata.
mengiringi tiap satuan memori yang pernah nyata.
Sudah,
tidak semudah itu.
tidak semudah itu.
Marah,
tidak bisa mengelak.
tidak bisa mengelak.
Air mata bukan lagi kawanku.
Kebencian,
bukan amarah semata.
bukan amarah semata.
Kamu mampu.
Aku harus.
Biru dan sendu masih bersamaku
mengiringi tiap lembar yang menanti wujud.
mengiringi tiap lembar yang menanti wujud.
Mungkin dengan dia
yang siap membuat hitam semakin kelam.
yang siap membuat hitam semakin kelam.
Atau dia
yang akan menjadikan oranye kembali terbit.
yang akan menjadikan oranye kembali terbit.
No comments:
Post a Comment