Monday, April 24, 2017

[Memoar] Tentang Cinta

Cinta bukan tentang bagaimana seseorang rela mengorbankan seluruh rasa sayangnya untuk dihabiskan pada satu orang tertentu. Bukan juga tentang rela membiarkan dirimu tersakiti untuk membuat dia yang kamu cinta bahagia.
Cinta bisa menjadi senjata pelindungmu pun bisa menjadi bumerang perasaan bagimu. Bisa juga menjadi pelita sekaligus menjadi api yang membutakanmu.
Cinta bukan barang biasa yang bisa kamu hancurkan dan buang dengan mudah. Bukan juga benda berharga yang harus dijaga setengah mati karena mengundang pencuri.
Cinta hanya dua orang yang berada pada satu frekuensi yang sama, yang dipertemukan oleh pilihan berujung takdir. Cinta selalu memiliki jalan sederhana untuk pulang. Seringkas air yang selalu kembali pada bumi setelah terik menguapkannya. Tanpa paksaan, walau kadang menyakiti siapapun yang terhujani.
Cinta sederhana, tapi merepotkan.

Sunday, April 9, 2017

[How to Deal with Life 101] Bad Feeling VS Negative Thinking

Pernah nggak sih lo merasa punya perasaan nggak enak akan suatu hal? Gue sering. Dan biasanya, gue nggak bisa bedain apakah itu bad feeling atau gue yang terlalu thinking overly negative about something. Lo juga? :)

Gue pernah ada di satu masa ketika pikiran gue terus-terusan membuat skenario yang sebenernya sama sekali nggak pernah terjadi dan mungkin nggak akan terjadi. Perasaan gue selalu bilang kalo itu bad feeling. Tapi logika gue menyuarakan hal yang lain, dia bilang, ini cuma pikiran yang terlalu negatif. Karena gue adalah seorang ENFJ, jelas lah gue lebih menangin perasaan. 

Tapi, sumpah, hidup di tengah pikiran negatif itu super duper nggak enak. Bukan cuma orang yang ada di sekitar kita aja yang nggak nyaman, diri sendiri pun nggak nyaman. Sampe akhirnya gue memutuskan untuk berhenti mengatakan kalo itu adalah bad feeling, tapi emang gue aja yang terlalu negative thinking.

Kemudian, setelah gue yang sangat menggunakan feeling dibandingkan dengan logika ini mulai berusaha mati-matian buat mengubah peran logika biar bisa lebih mendominasi, kenyataan mukul gue telak-telak. Apa yang gue skenariokan, kejadian. Nahloh. 

Gue marah sejadi-jadinya sama pikiran gue. Kenapa gue nggak ikutin aja apa kata hati gue, kayak yang biasa gue lakuin? Di sisi lain, gue kasian seada-adanya sama diri gue. Gue merasa jahat sama diri gue sendiri karena bahkan nggak bisa mempertahankan apa yang selama ini gue percaya dan malah berpikir sok positif.

Marah sama diri sendiri membuat gue jadi muter otak. Sebenernya, semua kejadian itu terjadi karena kekuatan pikiran gue alias sugesti, atau sebenernya ini emang seharusnya terjadi? Sampe detik ini pun gue nggak menemukan jawabannya seolah semuanya adalah loop yang nggak ada ujungnya.

Tapi tetep, ini semua emang salah gue. Salah gue yang nggak bisa mempertahankan keyakinan. Salah gue yang nggak bisa bikin benteng buat diri sendiri. Salah gue yang cuma bisa bikin skenario masalah tanpa bikin skenario penyelesaiannya. Salah gue juga yang terlalu memberikan kepercayaan berlebih kepada orang lain, tanpa percaya sama diri sendiri.

Trust yourself.

It, really, will be the best defense you ever had. Ini nggak basa-basi sama sekali. You can thank me later. Pernah ada di kondisi itu bikin gue sadar, kalo satu-satunya orang yang bisa lo percaya di dunia ini, ya diri lo sendiri. Cuma diri lo satu-satunya yang bisa bikin lo bahagia tanpa pamrih. Percaya sama apa yang lo rasain sambil pelan-pelan bikin benteng biar kalo tiba-tiba ada yang nyerang lo nggak langsung mati, nggak merugikan sama sekali kok.

Kalo suatu saat lo dihadapkan pada masalah yang mungkin mirip sama yang pernah gue hadapi, jangan pernah sok berpikir positif. Percaya aja sama apapun yang lo rasain, simpan sebaik mungkin di pikiran, mulai buat pertahanan setebal mungkin. Tapi, yang harus digarisbawahi adalah jangan sampe kepercayaan diri ini malah jadi bumerang dan bikin orang-orang di sekitar nggak nyaman karena lo yang terlalu sering bragging up tentang apa yang lo rasain. Kalo semua udah lo lakukan dengan baik, selamat! Lo udah berhasil memulai langkah awal buat membahagiakan diri sendiri.