Saturday, November 5, 2011

[Memoar] What Would I Be?!

Pertanyaan yang nggak pernah berhasil gue jawab adalah ketika orang-orang bertanya, "Gita, mau kuliah ngambil jurusan apa?" atau "Gita, mau jadi apa?". Nahloooooh! Sebenernya, masa depan gue masih samar-samar. Gue nggak tau mau kuliah di jurusan apa, gue nggak tau mau jadi apa, apalagi kerja dimana. Emang sih kalo dipikir-pikir, belom waktunya gue repot-repot nentuin gimana masa depan gue nantinya. Toh, gue juga belom masuk tingkat akhir di SMA. Tapiiii, gue iri liat temen-temen gue yang udah pada punya tujuan. Misalnya Ayas. Ayas bilang, "Gue mau ngambil HI ah, Git. Atau Hukum Internasional. Pokoknya yang bisa kerja di luar negeri. Terus nanti gue cari bule disana. Gue nikah sama bule deh! Kalo bisa sih bule Spanyol ya..". Walaupun cita-citanya rada ngaco dan orangnya juga rada ngaco tapi seenggaknya doi punya tujuan hidup gitu. Gue?!?! Contoh lain, Nesia. Dia bilang, dia mau bikin Wedding Organizer. Gue sih dukung banget ya, supaya kalo gue nikah nanti bisa make jasanya dia gratis. Gue?!?!

Satu lagi yang selalu mengganggu pikiran gue. Gue anak IPS, tapi nilai IPS gue nggak pernah bagus. Sabtu minggu lalu ada Pembagian Hasil Ulangan Tengah Semester di sekolah gue. Dan hasilnya?
Sosiologi? Lulus.
Sejarah? Lulus.
Ekonomi? Remedial.
Geografi? Nggak usah ditanya, ini pelajaran yang dari kelas 10 sampe sekarang, nggak pernah nggak remedial.
Tapi coba tengok nilai bahasa gue.
Bahasa Inggris? Sangat memuaskan.
Bahasa Indonesia? Sangat memuaskan.
Bahasa Jepang? Sangat memuaskan.
Bahasa Sunda? Memuaskan. Bahkan nilai bahasa 'planet' gue pun masih jauh lebih bagus daripada nilai Ulangan Harian Geografi gue.

Jadi... sebenernya gue ini anak apa?!?!

Kembali ke tajuk utama. What would I be? Gue mau kuliah ngambil jurusan Sastra Indonesia. Tapi... bakal jadi apa gue nantinya? Masih burem. Gue mau kuliah ngambil jurusan akuntansi. Tapi... nilai ekonomi gue aja cuma segitu. Gue mau kuliah ngambil jurusan psikologi. Tapi... apa siap gue berhubungan sama orang gila? Sebenernya gue beruntung banget punya orangtua yang nggak otoriter maksain kehendak mereka. Mereka nggak pernah nentuin kemana gue harus melangkah. Mereka nggak pernah maksa gue buat jadi apa yang mereka mau. Tapi tetep aja gue bingung sendiri.

Apa sih yang gue mau?

Wednesday, October 26, 2011

[Lirik] I. Do.

On this night I wanna swear
I will always be there by your side
This I promise you babe
That I will always treat you right

'Cause so many men I know
You’re the one that I love so true
Every little thing you did to me
Nobody else can do

I do I do I do I do I do.. love you
I do I do I do I do I do.. need you
I do I do I do I do I do.. think about you
There’s nothing that I want, but You

Don’t keep the problem inside
Just tell me and we’ll try to fix it up
We’re gonna go through this together
I’ll be there for you anytime you want

Just believe what I say
It’s not a game I’m trying to play
Never failed this way before
Now I love you more and more



(Ten2Five - I Do)




P.S. I love you.

Tuesday, August 30, 2011

[Memoar] Minal Aidin Walfaidzin, Semuanya :)


 Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin ;)


Walaupun kemaren pemerintah sempet galau nentuin hari lebaran, tapi seenggaknya kita masih tetep lebaran kok kawan-kawan. Ya emang sih dengan akibat, besok kita bakal makan opor ayam yang udah dimasak dari 2 hari yang lalu ^^ Btw, nyokap gue masak banyak banget loh! Opor ayam, sayur godok, semur daging, rendang,  sambel goreng kentang, tumis buncis, daaaaan 50 buah ketupat. Oke ini nggak penting.

Semoga di hari yang suci ini kita semua dapat mengisi lembaran baru dengan tinta kebaikan. Yang tadinya  masih males shalat 5 waktu, besok nggak lagi. Yang tadinya suka ngomong seenaknya, besok nggak lagi. Yang tadinya suka ngomongin orang, besok nggak lagi. Yang tadinya suka suudzon, besok nggak lagi. Yang tadinya musuhan, besok nggak lagi. Tapi kalo yang tadinya males ngerjain PR, nggak berubah juga nggak apa-apa kok ;) #abaikan

Yak sebenernya inti dari post ini adalah Gita mau mohon maaf sama :

- Papa & Mama. Mungkin selama setahun ini gue udah banyak ngecewain mereka, bikin mereka kesel, marah, gondok, keki punya anak kayak gue. But, I do love you, Mom, Dad ;) Maafin aku yaaa..
- Eni, Mbah Putri, Mbah Kakung. Pasti tanpa sadar gue pernah bikin beliau kesel & sakit hati. Maafin aku yaaa..
- Teh Lulut, Avi, Tyan. Kita akur sih. Tapi kalo udah berantem, wuoooooh, nggak mungkin nggak ada yang nangis. Maafin aku yaaa.. Terutama buat Teh Lulut yang sering aku tagihin, "Kapan kawin?" padahal umurnya 20 tahun aja belom, huahaha. Eh, tapi beneran deh, aku mau punya keponakan!
- Para sepupu, om dan tante yang nggak mungkin aku sebutin satu-satu
- Temen-temen dan guru-guru Playgroup Pelangi. Mungkin sih gue sebutin mereka satu-satu, tapi masalahnya adalah.. gue nggak inget nama mereka. Sekian.
- Temen-temen dan guru-guru TK Al-Irsyad II
- Temen-temen dan guru-guru SD An-Nur walaupun gue cuma 2 tahun sekolah disitu.
- Temen-temen dan guru-guru SD Al-Irsyad IIEspecially for Ibu Rokhmah (Yang secara nggak langsung bikin gue jadi kayak sekarang ini.), temen-temen sekelas yang nggak pernah ganti selama 4 tahun. Miss you all!
- Temen-temen dan guru-guru SMPN 12 Bekasi. Especially for 7.4, 8.5, 9.9 (Maaf ya gue sempet punya prasangka yang nggak-nggak sama kalian, tapi ternyata, kalian ngangenin bangeeet!). Dan yang paling penting.. Alm. Pak Nandang! Maaf ya pak saya belum sempet nyekar ke makam bapak ;)
- Temen-temen dan guru-guru SMAN 5 BekasiEspecially for #PokerSepix dan 11 IPS 1 (Maaf ya kalo first impression gue ke kalian jelek. Tapi sekarang udah nggak lagi kok ;) )
- Keluarga besar Pramuka SMPN 12 Bekasi. Matahari-Jipai. Kabayan-Nyi Iteung.
- PERKU5I! BPH tahun lalu dan tahun ini, Kandi, Kanda, temen-temen seangkatan seperjuangan, Dinda, Ramanda.
- Sahabat-sahabatku tercinta. Rara, Tasya, Dhea, Chilo, Desy, Qeqe, Heny, Ichonk, Esa, Ayas, Acha, Fira, Kitin, Diva
- Kamu. Iya kamu semua yang baca post ini. Mohon maaf lahir batin yaaa ;)


Selamat hari lebaran, semuanya! ;)

Sunday, August 14, 2011

[Memoar] Mr.Right

Uhm.. Well, Mr.Right. My friends believe you BETTER than him. And I'm with them. Please, answer this simple question : 
What if, I give you my heart?

Wednesday, August 10, 2011

[Memoar] Berubah?

Semua orang komentar, "Ha?! Serius, Git?! Lo mau?! Kok tumben?! Ih kayak bukan Gita, Gita berubah!" Gue cuma bisa cengar cengir. Tapi ada satu orang yang punya pendapat lain, Dini. Dini bilang, "Gita nggak berubah kok, cuma cara pandangnya Gita aja yang berubah. Iya kan', Git?" Bener banget. Tapi ada satu lagi yang kurang. Gue. Coba. Buat. Buka. Hati. Thats all.

Sunday, August 7, 2011

[Memoar] No One Understand

Gue kesel, pengen marah, tapi sedih juga. Kenapa sih gue harus jadi orang yang peka? Gue bisa ngerasain mana yang nggak suka sama gue, mana yang kesel sama gue, mana yang nganggep gue nggak ada, mana yang muka dua. Lo mau jadi orang yang peka? Mendingan jangan deh. Lo harus pura pura nggak tau apa yang sebenernya terjadi padahal lo tau semuanya. Jadi orang peka itu bukan sesuatu yang patut dibanggakan. Sumpahhhhhhhh, makan hati banget deh kalo lo terlalu peka. Uh, terlalu banyak kata peka disini. Masih mau jadi orang peka?

Oke, mungkin ini postingan paling nggak mutu dari semua postingan nggak mutu yang pernah gue bikin.

Sunday, May 29, 2011

[Memoar] All You Need

Aku adalah kau. Aku hidup didalam dirimu.
Aku dan kau tahu, kau tak mengharapkan sesuatu yang bernilai tinggi. Aku dan kau juga tahu, kau tak pernah menginginkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi milikmu. Aku dan kau sama-sama tahu, kau bahkan tak sedikitpun menyesal atas kekacauan yang terjadi di hidupmu belakangan ini. Tapi hanya aku yang tahu, bahwa kau hanya ingin dihargai, dimengerti. Benar-benar hanya aku yang tahu apa yang kau butuhkan selama ini hanyalah sebentuk apresiasi, atas semua yang telah kau korbankan. Bukan, bukan berupa tropi yang terbuat dari emas 24 karat dan bertaburkan berlian. Kau hanya mendambakan apresiasi yang berwujud pengertian.


Gita Siswari

Saturday, May 28, 2011

[Lirik] Should I 'Say What I Wanna Say'?

Take it easy my friend
Grab the chance while you can
It's time for us to move on
Let the world sing you a song

Take it easy my friend
Wipe the tears from your eyes
Theres a magic in the air tonight
High in the light of your sky

You've got to do what you wanna do
Say what you wanna say
And don't be afraid
As long as everybodies happy
And everybodies feeling okay
You've got to do what you wanna do
Say what you wanna say, now

Make it easy my friend
Cause the sour will come down
Just be true to yourself
Everything will be alright

Take it easy my friend
Wipe the tears from your eyes
Theres a magic in the air tonight
High in the light of your sky

(Do What You Wanna Do - MOCCA)


Gue setuju banget sama apa yang tersurat di dalam lagu ini. But, the problem is.. what if everybodies not feeling okay? Should I 'say what I wanna say'?

Saturday, May 21, 2011

[Memoar] Lucky Girl

Untuk kamu, perempuan yang merasa beruntung.
Kamu bukan perempuan yang beruntung. Tapi, kamu perempuan yang sangat beruntung. A very lucky girl to have such a boy like him. That boy was fell in love with you, not with me. Eventhough I gave him all part of my heart, I always know, he'll never give me a part of his. So, please, protect him. Don't let him go. Karena mulai sekarang, I'll try to take him out from my mind.. and my heart.


A girl who (have been) adore your boy so mucccch

Gita Siswari

Tuesday, April 26, 2011

[Random Thought] Ternyata Benar...

...kegagalan bukan sesuatu yang buruk, yang harus kita cacimaki, kita tangisi kedatangannya. Tapi, kegagalan adalah sesuatu yang indah, bahkan lebih indah daripada keberhasilan itu sendiri.

Mungkin kata-kata diatas terlihat begitu klise. Gue juga punya pemikiran yang sama sebelumnya. Iya, sebelum gue ngerasain sendiri gimana kegagalan bisa disebut 'indah'.
Gue bukan orang yang punya kelebihan khusus, sama halnya dengan muka gue yang pas pasan, otak gue masih jauh dari kata cemerlang. Layaknya orang berotak pas-pasan lainnya, gue jarang banget dapet nilai yang memuaskan. PR, tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kebanyakan hasilnya udah bisa gue tebak. Yap! Pasti nilai yang gue dapet nggak akan pernah jauh jauh dari standar kelulusan atau bahkan jauh dibawah standar kelulusan. Dan, ya, gue selalu puas sama apa yang gue dapet, karena itu hasil jerih payah gue, kemampuan gue emang segitu. Walaupun kadang emang nyesek, tapi mau diapain lagi?

Tapi, tau nggak sih? Gue bisa seneng banget kalo dapet nilai 8 atau (kalo beruntung) 9 untuk mata pelajaran yang nggak gue kuasain sama sekali. Contoh kecil, waktu itu ada tugas biologi. Gue tau banget nih kalo guru biologi gue terlalu banyak nuntut. Tapi, yaudahlah gue ngerjain, pasrah, malah terkesan nggak niat. Toh gue nggak terlalu berharap banyak sama nilai nilai biologi. Tugas dikasih dua minggu sebelum dikumpulin, tapi gue baru ngerjain sehari sebelum dikumpulin. Sepenuhnya salah gue kalo nantinya guru biologi nggak puas sama hasil kerja gue. Tapi ternyata Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Gue nggak tau itu guru gue sadar apa nggak ngasih nilainya, yang jelas di lembar kerja gue tiba-tiba terselip angka 90. WOW! Bisa bayangin nggak senengnya kayak apa?! Mungkin itu nilai biologi terbaik yang pernah ada selama gue SMA.

Lain cerita kalo lo adalah orang yang terbiasa sama nilai sempurna. Nilai sempurna itu kayak makanan sehari hari lo. Tapi.. nggak selamanya orang ada diatas. Lo pasti bakal ngalamin juga apa yang namanya kegagalan, layaknya gue yang ngalamin keberhasilan. Walaupun gue nggak pernah ngerasain, tapi gue tau banget tipikal orang yang kayak gitu. Sekalinya dapet nilai jelek, lo bakal ngerasa 'Ini ya yang namanya akhir kehidupan?' Oke itu lebay. Lo bakal down, lo bakal ngerasa kalo nilai jelek lo itu bakal bikin lo dicemooh sama orang orang. Padahal sebenernya masih banyak temen temen lo yang nilainya lebih buruk daripada lo. Hey, lo nggak bisa nganggep kegagalan itu sesuatu yang buruk. Kegagalan itu cuma test kecil dari Tuhan. Tuhan mau ngeliat seberapa siapnya lo buat jadi juara. Juara yang sebenernya itu nggak akan nyerah walaupun ternyata dia kalah. Kegagalan itu harusnya bisa memotivasi lo buat jadi lebih. Kalo baru dikasih satu kegagalan aja lo udah jerit-jeritan ngeluarin airmata, berarti lo emang nggak pantes buat jadi orang yang sukses. Buat apa lo punya otak yang cemerlang, kalo mental lo tempe?




Gita Siswari