Wednesday, February 22, 2017

[Memoar] Semoga Kamu Bahagia Selalu

Meski sekarang aku bukan lagi alasanmu untuk bahagia, tapi aku pernah mendoakanmu untuk selalu bahagia. Tuhan Maha Baik, mengabulkan doa yang beberapa bulan lalu mati-matian aku pinta. Ya, mengangkat sedihmu dan menggantinya dengan bahagiamu, walau tanpa aku.

Ironis? Tidak. Aku turut bahagia bersama kamu.

Klise? Tidak juga. Aku benar-benar bahagia bersama kamu.

Bagiku, melihat seseorang yang pernah sangat berarti selama seperempat umurku bersedih, jauh jauh jauh lebih menyakitkan dibanding melihatnya bahagia dengan yang lain. Walau, sekali lagi, tanpa aku.

Semoga kamu bahagia selalu.

No comments:

Post a Comment