Friday, December 30, 2016

[Memoar] Menolak

Dulu, aku selalu menahanmu untuk berubah. Tapi tidak lagi saat ini. Aku sadar perubahan pasti terjadi dan memang harus terjadi.

Kemudian aku ikut berubah. Mencoba mengikuti tiap langkah lebar yang kamu buat. Aku tertatih. Aku lelah. Aku terluka.

Kamu tidak peduli.

Saat langkahku nyaris sama besarnya denganmu, kamu berlari. Meninggalkanku. Dengan luka lebar yang terlanjur mengaga.

Meluluhkanmu bukan perkara mudah. Tapi berlari ke arah sebaliknya bukan sebuah pilihan.

Jika kamu ingin melukai kakiku agar aku tidak lagi berjalan ke arah yang sama denganmu, lakukanlah. Aku tidak akan menyesal. Aku tidak akan menghiraukan.

Tapi tolong, jangan minta aku untuk berhenti. Aku menolak.

Karena bagiku, membukakan pintu untukmu sore itu, tidak pernah menjadi kesalahan.
Bahkan dalam mimpi terburuk sekali pun.

No comments:

Post a Comment