Friday, April 19, 2013

[Memoar] Sia-sia?

Saya peserta UN tahun 2012/2013 dan saya merasa sangat kecewa.

Kalimat pembuka diatas mungkin udah cukup membuat kalian mengerti kemana arah pembicaraan saya kali ini. Yap, Ujian Nasional. Tahun ini sangat luar biasa. 20 paket soal, dengan barcode di setiap lembar soal dan lembar jawaban, LJUN yang ternyata kualitasnya sangat buruk, tingkat kesulitan di beberapa mata pelajaran yang lebih tinggi daripada UN tahun sebelumnya. Saya pikir, keadaan saya dan teman-teman adalah yang paling buruk. Tapi kenyataannya banyak yang lebih menderita dari kami. Di beberapa daerah luar pulau jawa, soal dan LJUN hanya sebatas lembar fotokopian, bahkan ada daerah yang belum ujian sama sekali! Katanya sih karena keterlambatan pencetakkan naskah UN oleh percetakan yang ditunjuk. Ujian Nasional harusnya diadakan serempak di seluruh Indonesia, kan? Entah bagaimana, saya jadi membayangkan jika saya yang ada di posisi mereka.

3 tahun serkolah mati-matian, tapi diperlakukan sangat buruk oleh kemendikbud. Kemendikbud terkesan main-main menangani masalah UN ini. Mereka seperti memaksakan sesuatu yang sebetulnya tidak bisa mereka tuntaskan. UN dengan 20 paket? Barcode? Mereka mengharapkan dengan adanya kedua inovasi baru ini, peserta ujian bisa jujur dalam mengerjakan soal. Tapi.. apakah pantas mereka mengharap kejujuran sementara mereka sendiri masih enggan berteman dengannya? Coba lihat yang terjadi sekarang, persiapan yang belum matang, cacat disana sini, menjadikan UN tahun ini menjadi yang terburuk sepanjang 5 tahun terakhir. Yaaaa, saya sih bukannya suudzan ya, tapi.. yakin tuh nggak ada kasus suap dan penyelewengan dana sana sini? Yang saya dengar sih anggaran dana buat nyelenggarain UN tahun ini mencapai 6oo milyar, dan itu katanya lebih besar daripada anggaran tahun lalu. Nah! Dengan anggaran yang lebih besar dari tahun sebelumnya, harusnya nggak ada dong LJUN yang sebenernya lebih pantas disebut kertas buram? Tolong Bapak menteri jangan jadikan 20 paket soal sebagai alasan agar kami semua bersikap jujur. Tidak adil rasanya kita mati-matian untuk jujur tapi yang di atas semakin menjauhi perilaku jujur.

No comments:

Post a Comment